Jarak, pergulatan, dan kesenjangan besar antara seni dan realitas. Sampai detik ini yang saya pelajari dan rasakan bahwa ketika seni terpisah dari keseharian, ketika disana ada sebuah jarak antara kehidupan instingtual dengan usaha-usaha seseorang di atas kanvas atau kertas, kemudian yang terjadi seni menjadi ekspresi dari hasrat yang dangkal untuk melarikan diri dari realitas belaka.

Ada siapa di karya ini? Disana ada sang individu yang separative dan self-centered, yang merasa superior. Ada subjek yang terlalu menganggap 'the self'-nya penting, 'me' dan 'mine'. Dia yang berupaya menjembatani gap itu. Sangat sulit. Hanya jika jarak itu bisa terjembatani, mungkin saja hidup terintegrasi dan seni menjadi ekspresi integra dari dirinya sendiri.

Warna? Ah, tidak penting. Saya terlibat bukan untuk membuat hasil karya ini, bukan untuk membuat gambar warna-warna. Saya terlibat untuk menunjukkan dan bekerja didalamnya.

Saya sendiri suka melihat si kuning sebagai permukaan planet/bulan. Seru sekali.

Inspirasi? Entahlah, mungkin struktur paradoksikal yang mengilhami saya dan mendorong untuk berimajinasi.

Bohong. Mark Rothko dan Christian Bozon.